Detail Berita

Pendidikan Profetik Nabi Ibrahim Menghalau Toxic Parent : Tindak Lanjut MoU Prodi PGSD UM Purworejo dengan FKKS se-Kab Purworejo

[Purworejo, 04/04/2021] Forum komunikasi kepala sekolah SD/MI Kabupaten Purworejo bekerjasama dengan PGSD UM Purworejo menyelenggarakan smart parenting secara virtual melalui zoom meeting, Ahad, 4 April 2021.

Widi Hastomo,selaku ketua FKKS dalam sambutannya menyatakan bahwa smart parenting ini merupakan kerjasama antara FKKS dan PGSD UM Purworejo dengan beberapa agenda lain yang sudah dilakukan secara rutin, seperti pendamping KKG dan KSN secara rutin tiap bulan. Smart parenting ini diikuti oleh wali murid, pemerhati pendidikan, mahasiswa, guru dan juga masyarakat umum. Semoga kegiatan ini bermanfaat.

Nur Ngazizah dalam sambutannya mewakili PGSD UM Purworejo menyampaikan bahwa pendidikan adalah menjadi tugas bersama bagi orang tua, guru, masyarakat dan lingkungan. Tetapi orang tua mempunyai peranan yang sangat penting, sehingga terus meng-upgrade ilmu bagaimana mendidik anak-anak adalah hal baik yang harus terus dilakukan. Kerjasama PGSD dan FKKS ini mencoba memberikan langkah solutif terkait dengan pendidikan anak. Tema yang ditawarkan sangat penting untuk diikuti dan diimplementasikan dalam keluarga.

Smart parenting ini menghadirkan dua nara sumber yaitu Dr. Widea Rossi Desvita, Sp.KJ. dosen Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan sekaligus dokter di beberapa Rumah Sakit di Jogja dan juga pemilik catering Al Buruuj, tema yang beliau sampaikan adalah tentang Toxic parenting. Narasumber yang kedua yaitu Nur Ngazizah, S.Si.M.Pd. dosen PGSD UM Purworejo yang sekaligus juga konselor di Biro konsultasi keluarga sakinah Aisyiyah “Nyi Walidah” Majelis Tabligh PDA Purworejo, materi yang disajikan adalah Pendidikan Profetik Nabi Ibrahim.

Anak-anak berhak lahir dalam keluarga yang bahagia dengan orangtua yang mencintai anak seutuhnya. Akan tetapi, pada kenyataannya, banyak sekali anak-anak yang tumbuh dengan orangtua yang destruktif, kasar, dan mampu meracuni psikologis anaknya. Dalam istilah psikologi, orangtua seperti ini sering disebut sebagai Toxic Parents.

Istilah Toxic Parents tidak hanya berlaku untuk orangtua yang memiliki perilaku buruk, seperti melakukan kekerasan fisik atau verbal. Toxic Parents juga berlaku untuk orangtua yang melakukan tindakan-tindakan yang bisa meracuni keadaan psikologis anak. Ini jelas lebih berbahaya karena jenis toxic parents yang kedua ini tidak terlihat. Sehingga perlu kiranya orang tua paham,apa saja perilaku perilaku toxic tersebut.

Mengembalikan pola pendidikan pada anak dengan contoh terbaik dalam Al-Qur’an yaitu salah satunya adalah Model profetik Nabi Ibrahim. Model yang sarat dengan contoh, yang pernah dituliskan oleh narasumber di Suara Muhammadiyah. Beberapa diantaranya adalah: memilih istri yang shalihah, berdoa tak kenal lelah, melibatkan anak dalam beribadah dan ketaatan, mempunyai seni komunikasi sesuai dengan usia anak, mengajak anak berdiskusi, kompak dengan istri dan tawakal kepada Allah.

Semoga smart parenting ini membawa manfaat dan mencerahkan bagi kita semua, sehingga akan terwujud keluarga yang sakinah mawadah warahmah.